EPISTIMOLOGI KRITISISME IMMANUEL KANT

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran Immanuel Kant terkait usahanya untuk mendamaikan konflik berkepanjangan rasionalisme dan kelompok empirisme, yang dimana dikemudian hari pemikiran Kant menjadi cikal bakal pijakan awal dari para pemikir setelahnya. Metode penelitian yang penulis lakukan ialah kualitatif dengan pendekatan library research. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data berkas penting yang menunjang penelitian baik sumber primer seperti buku Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat karya Nurnaningsih Nawawi maupun sumber skunder lainnya yang menunjang terkait topik bahasan. Hasil penelitian ini bahwa kritisisme Immanuel Kant, filsafat kritisisme merupakan penggabungan antara rasionalisme dan empirisme. Aliran kritisisme ini dikenal pula sebagai kritisisme Kant, karena Kant sebagai penggagas pertama kali yang mengkritik dan menganalisis kedua macam sumber pengetahuan itu dan menggabungkan keduanya. Kemudian, Immanuel Kant, Kilasan Hidup dan Karya-karya utamanya, Immanuel Kant lahir di Konigsberg, Prussia Timur (sekarang Jerman), pada tanggal 22 April 1724. Lahir sebagai anak keempat dari enam bersaudara Ayahnya, berdarah Skotlandia. Ibunya, berdarah Jerman. Orang tua Kant adalah seorang pembuat pelana kuda dan penganut setia gerakan Pietisme. Selama 80 (1804 w) tahun hidup, Kant banyak melahirkan karya-karya di antaranya yaitu: (1) 1781 karangannya tentang kritik atas rasio murni. (2) 1788 karangannya tentang kritik atas rasio praktik. (3) 1790 karangannya tentang kritik atas rasio daya pertimbangan/putusan, dan Epistemologi kritisisme Immanuel Kant, pemikiran Immanuel Kant dalam bidang epistemologi sepenuhnya tercurah dalam karyanya yang berjudul Critique of Pure Reason. Pemikiran Kant tersebut menginspirasi banyak filsuf setelahnya untuk menyajikan gagasan tentang pengetahuan manusia.