Tasawuf sebuah terapi

Abstract

Secara alamiah manusia merindukan kehidupan yang tenang dan sehat, baik jasmani maupun rohani, kesehatan tidak hanya menyangkut badan, tetapi juga kesehatan mental. Suatu kenyataan menunjukkan bahwa peradaban manusia yang semakin maju berakibat pada semakin kompleksnya gaya hidup manusia. Dalam zaman global seperti ini, simbol-simbol zaman modern seperti yang di tampakkan oleh peradaban tumbuh sangat cepat, jauh melampaui kemajuan manusianya, sehingga kesenjangan antara manusia dan tempat dimana ia hidup menjadi sangat lebar. Akan tetapi disisi lain memiliki dampak yang luar biasa terjadi pada diri manusia, manusia banyak mengalami gangguan kejiwaan. Gangguan jiwa merupakan persoalan yang rumit bagi umat manusia. Banyak penderita gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan dengan tuntas, bahkan ada yang berakhir dengan kematian (bunuh diri). Awal penyebab gangguan jiwa seperti: kecemasan, kesedihan, sakit hati, depresi dan rendah diri bisa menyebabkan orang sakit secara psikis yang mengakibatkan ketidakseimbangan mental dan disintegrasi kepribadian, dan tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan sosial, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stress pada dirinya. Stress dapat menjadi faktor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit, sehingga kesehatan fisik dan kesehatan jiwa akan menurun karenanya. Orang yang sedang mengalami gangguan jiwa sudah sewajarnya untuk kembali kepada ajaran Islam. Terapi sufistik dengan menggunakan dasar pijakan dari nilai-nilai ajaran agama Islam, tidak hanya ditujukan untuk mengobati penyakit kejiwaan dalam kriteria mental psikologis-sosial, tetapi juga memberikan terapi kepada orang-orang yang "sakit" secara moral dan spiritual. Dengan demikian terapi sufistik dengan cakupan yang lebih luas dapat mengantisipasi dan mengobati masalahan gangguan jiwa manusia, baik dalam segi kejiwaan itu sendiri maupun segi moral-spiritual.