POTRET BURAM PENDIDIKAN NASIONAL
Abstract
Pendidikan nasional hingga saat ini tetap menjadi perhatian khusus pemerintah. ini dikarenakan indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Potret pendidikan Indonesia, selain sebagai kontribusi positif yang telah dimainkan, juga sarat dengan persoalan yang kian hari kian kompleks dan sulit diurai. Ada jurang yang lebar antara tujuan ideal dengan realitas di lapangan. Potret buram pendidikan nasional tersebut di antaranya; sistem pendidikan nasional bersifat parsial, tidak utuh dan tidak sistematis. Implikasi dari sistem yang semacam ini adalah dihasilkannya out put yang memiliki karakteristik yang terpecah. Selanjutnya kurikulum yang kurang mencerdaskan, kelemahan lain dari sistem pendidikan nasional dapat kita cermati dari kontruksi kurikulum yang ditawarkan. Karakteristik kurikulum yang dikembangkan nampaknya kurang progresif. Rumusannya masih berkisar menjawab berbagai persoalan dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun kedepan. Di samping kurikulum yang kurang mencerdaskan, nalar egoisme yaitu egoisme kedua orang tua yang memaksa anak untuk masuk disuatu sekolah atau belajar suatu pelajaran yang tidak diminati dan tidak disukai si anak sehingga belajar menjadi terpaksa. Ini menimbulkan dampak negatif dalam pencapaian pembelajaran. Potret buram pendidikan berikutnya adalah masyarakat yang mabuk gelar. Gelar dapat diperjual belikan, tanpa harus kuliah di Perguruan Tinggi seseorang dapat gelar asalkan membayar dengan sejumlah uang, ini adalah suatu pembohongan terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Makalah ini akan membahas persoalan-persoalan di atas, selanjutnya di diskusikan untuk mencari solusi demi kemajuan pendidikan nasional Indonesia