Membincang Homoseksualitas: Membangun Sikap Etis Kristiani Terhadap Pelaku Homoseksual

Abstract

Homosexuality is often seen as deviant and abnormal actions, and therefore must be avoided and avoided. Actions away from homosexuality have an impact on homosexuals getting the stigma of sinners and ultimately being marginalized by the existing social system, including the church. There is an injustice felt by homosexuals. This problem is the main focus in this article. By using qualitative methodologies, specifically by studying various literatures as material for analysis and then responding to the problems set forth in the form of narratives, the authors try to build ethical-Christian attitudes toward homosexuals. Ethically - Christianity, the practice of homosexuality is an unacceptable act, but against homosexual actors, the church must dare to accept them as brothers because their existence as human beings is the same, namely as 'imago Dei’. AbstrakHomoseksualitas seringkali dipandang sebagai tindakan yang menyimpang dan abnormal, oleh sebab itu harus dijauhi dan dihindari. Tindakan menjauhi homoseksualitas berdampak kepada kaum homoseksual mendapat stigma kaum berdosa dan akhirnya dimarginalisasikan oleh sistem kemasyarakatan yang ada, termasuk gereja. Ada ketidakadilan yang dirasakan oleh kaum homoseksual. Masalah inilah yang menjadi sorotan utama dalam artikel ini. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, khususnya dengan memelajari berbagai literatur sebagai bahan analisis kemudian menanggapi masalah yang dituangkan dalam bentuk narasi, penulis berusaha membangun sikap etis – Kristiani terhadap pelaku homoseksualitas. Secara etis – Kristiani, praktik homoseksualitas adalah tindakan yang tidak bisa diterima, namun terhadap para pelaku (kaum) homoseksual, gereja harus berani menerima mereka sebagai seorang saudara karena keberadaan mereka sebagai manusia adalah sama, yaitu sebagai ‘gambar dan rupa Allah’.