Pemberdayaan Kaum Miskin Sebagai Panggilan Gereja terhadap Masalah Kemiskinan
Abstract
This article aims to analyze empowerment measures as a church calling on the poverty problems faced by the people.These problems cover various aspects of life, namely education, health, economy and infrastructure including transportation, housing and drinking water.This research uses qualitative methods with interview techniques, observation, documentation, and literature study.The results of the study found that the people of Siahari hamlet experienced poverty in absolute and relative terms.Therefore, in the task and calling of the church, GPM is called to empower people by referring to the theological foundation of Christian faith. In addition, the church can also build cooperation with the government so that empowerment actions can be carried out holistically and produce change for them. AbstrakArtikel ini bertujuan menganalisis tindakan pemberdayaan sebagai panggilan gereja terhadap masalah kemiskinan yang dihadapi oleh umat. Masalah tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur yang meliputi transportasi, perumahan, dan air minum. Penelitianini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dokumenasi, dan studi pustaka.Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat dusun Siahari mengalami kemiskinan secara absolut dan relatif.Oleh sebab itu, dalam tugas dan panggilan gereja maka GPM terpanggil untuk memberddayakan umat dengan mengacu pada landasan teologis iman Kristen. Selain itu, gereja juga dapat membangun kerja sama dengan pemerintah agar tindakan pemberdayaan dapat dilakukan secara holistik dan menghasilkan perubahan bagi mereka.