Agama Kristen dan Hoax: Peran Agama Kristen dalam Menekan Hoax
Abstract
In the 4.0 era information has been transforming much faster and influencing daily interactions. Based on social recent phenomenon people were not given the interest to utilize these opportunities to look for the truth instead of prioritizing emotions, preferences to justify. This social atmosphere absolutely reduces the essential meaning of the ‘truth’ itself. The 'truth' and 'untruth' can not be seen. The capability to analyze by the clear mind of intellect as one of the values of being a religious human has been paralyzed. The truth is claimed by like or dislike to something. How religion especially Christianity has its crucial functions as a social institution to reduce the hoax spreading behavior in its congregation will be provided in this paper. This study took palace in the HKBP Church in Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Indonesia using the qualitative approach by taking the data from observation and interviews. The result shows found that religion by its dogma and religious leader comprehensively reduce the hoax spreading behavior in the congregation.Realitas Kemajuan Informasi 4.0 telah memengaruhi kehidupan. Berdasarkan fenomena terkini memperlihatkan bahwa orang-orang tidak lagi mau memberikan perhatian pada kebenaran yang hakiki dari sebuah informasi yang ia terima. Melainkan cenderung mengklaim kebenaran tersebut seturut dengan preferensi subjektif. Atmosfer kehidupan sosial seperti ini mereduksi perbedaan antara suka-tidak suka dan benar-salah menjadi demikian tipis. Alih-alih menjalani proses nalar yang panjang dan melelahkan, masyarakat cenderung tergesa-gesa mengklaim sesuatu yang disukainya sebagai kebenaran, sebaliknya tergesa-gesa menganggap salah atau sesat sesuatu yang dibenci/tidak disukai. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi bagaimana agama sebagai pranata, khususnya agama Kristen memainkan peran yang krusial pada fenomena hoax. Penelitian ini dilaksanakan di Jemaat Gereja HKBP Bagansiapiapi ressort Bagansiapiapi, kabupaten Rokan Hilir, provinsi Riau-Indonesia menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Temuan memperlihatkan bahwa agama Kristen secara sistematis dan praksis menjalankan perannya sebagai pranata sosial melalui lembaga gereja. Peran tersebut berakar dari doktrin yang menekan prilaku penyebaran hoax. Penelitian juga memperlihatkan pemuka agama andil dalam menekan perilaku penyebar hoax bagi jemaat