Gerakan Remaja Hebat untuk Penanganan Anak Tidak Sekolah

Abstract

Permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS) di desa Tulakan Kabupaten Jepara menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan. Persoalan ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap menurunnya sumber daya manusia. Untuk merespon dan mengantisipasi peningkatan angka ATS di desa Tulakan, Gerakan Remaja Hebat desa Tulakan bekerjasama dengan UNICEF melakukan suatu program pengabdian.  Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Pengabdian ini bertujuan untuk mengentaskan angka anak tidak sekolah (ATS) yang ada di Desa Tulakan yang diberi nama Gerakan Remaja Hebat (GRH) dalam Gerakan Remaja Hebat dan berkolaborasi dengan UNICEF. Pengabdian dilakukan dengan penyampaikan materi oleh fasilitator UNICEF selama 10 kali pertemuan. Dari 10 kali pertemuan tersebut 40 anak yang tergabung dalam Gerakan Remaja Hebat (GRH) berproses untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi dan mencari solusinya. Bidang Pendidikan dan kewirausahaan menjadi fokus dalam pengabdian ini. Pada bidang Pendidikan mereka membuat kegiatan MABAR (Mari Belajar) dan dalam bidang entrepreneurship atau kewirausahaan adalah membuat produk sederhana yang bisa mereka jual. Produk kewirausahaan yang telah diproduksi  ditampilkan dalam Showcase di tingkat Kabupaten Jepara. Hasil pendampingan selama 10 kali pertemauan menunjukkan dampak signifikan bagi ATS dalam peningkatan keterampilan hidup salah satunya adalah entrepreneurship.