Konsepsi Manusia Seutuhnya Dalam Kitab al-Insan al-Kamil Karya Abdul Karim al-Jili

Abstract

Abstrak Dalam pandangan Islam, pendidikan yang utama adalah yang dapat memanusiakan manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Pendidikan yang dapat menempatkan manusia pada relnya. Pendidikan yang dapat mengangkat jati diri manusia sehingga mendapatkan esensinya sebagai manusia, menjadi manusia seutuhnya, manusia yang dapat menjalankan peran dan fungsinya, baik secara vertikal sebagai hamba Allah (abdullah), maupun secara horizontal dalam hubungan sosial kemanusiaan (khalifatullah). Fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep Manusia Seutuhnya dalam Kitab al-Insan al-Kamil karya Abdul Karim al-Jili. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif non interaktif, jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan analisis konten (content analysis) dan analisis historis (history analysis). Insan kamil merupakan ajaran tasawuf al-Jili yang merupakan pengembangan dari konsep tasawuf Ibn ‘Arabi yaitu wahdat al-wujud. Pandangan mengenai wahdat al-wujud tidak dimaknai secara leterlek/tekstual bersatunya dua dzat yang berbeda ke dalam satu wujud, melainkan suatu makna di mana seorang sufi dapat menyerap asma’ dan sifat-sifat Tuhan sebanyak-banyaknya (al-Takhalluq bi akhlaq Allah) sehingga terjadinya transformasi spiritual. Seorang sufi mengalami fana’ dalam asma’, sifat, dan dzat Tuhan. Seluruh gerak langkah dalam kehidupannya senantiasa dipusatkan pada apa yang diinginkan Tuhan (ridha’ Allah). Abstract In the view of Islam, the main education is that which can humanize humans according to their human nature. Education that can put humans on the rails. Education that can elevate human identity so that it gets its essence as a human being, becoming a perfect human being, a human being who can carry out his roles and functions, both vertically as servants of Allah (abdullah), and horizontally in human social relations (khalifatullah). The focus of this research is to analyze the concept of the Perfect Man in the Book al-Insan al-Kamil by Abdul Karim al-Jili. The method used in this research is a non-interactive qualitative research method, a type of library research using content analysis and historical analysis. Insan kamil is the teaching of tasawuf al-Jili which is the development of the concept of tasawuf Ibn 'Arabi, namely wahdat al-wujud. The view of wahdat al-wujud is not interpreted textually by the union of two different beings into one form, but rather a meaning in which a sufi can absorb as much asthma 'and God's attributes as possible (al-Takhalluq bi akhlaq Allah) so that it occurs. spiritual transformation. A Sufi experiences fana 'in asthma', the nature, and essence of God. All the steps in his life are always focused on what God wants (rida’ Allah).