Kurikulum Tahsin Al-Qur’an (Studi Analisis di Ma’had Kareem Bil-Qur’an)

Abstract

Abstrak Al-Qur’an yang mulia ini diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan “tartiil”. Arti dari “tartiil” disini adalah tajwiidul huruf wama’rifatil wuquf, yang berarti bahwa setiap muslim wajib membaca Al-Qur’an dengan tahsin dan tajwid yang benar. Tajwid adalah tahsin itu sendiri. Tahsin dalam istilah masyarakat Indonesia adalah praktik dalam membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Tujuan dari pengajaran tahsin adalah fashahah dan itqon dalam membaca Al-Qur’an. Indonesia sebagai negara muslim terbanyak di dunia masih mengalami masalah pada bacaan Al-Qur’an penduduk muslimnya yang belum mencapai kualitas tahsin. Penulis memilih salah satu Ma’had yang penulis telah melakukan observasi memiliki beberapa keunggulan khususnya pada pembelajaran tahsin Al-Qur’an berbasis fashahatullisan. Ma’had Kareem Bil-Qur’an yang berada di kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan kurikulum tahsin Al-Qur’an dan fokus penelitiannya mencakup pengembangan kurikulum tahsin Al-Qur’an. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan atau fieldresearch. Adapun sumber data penelitian penulis dapatkan lewat teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara yang kemudian penulis olah hingga mendapatkan hasil kesimpulan berupa kurikulum tahsin Al-Qur’an. Hasil penelitian yang penulis lakukan menyimpulkan bahwa kurikulum tahsin Al-Qur’an di Ma’had Kareem Bil-qur’an berbasis fashahatullisan yang mencakup pada konsistensi itmamul harakat, makharijul huruf, shifatul huruf, dan hukum-hukum tajwid lainnya. Selain itu juga berbasis pada sanad al-Qur’an maupun sanad kitab-kitab tajwid. Ini yang kemudian menjadikan kurikulum mengerucut pada pengaderan para pengajar dan penghafal Al-Qur’an. Abstract Allah SWT has sent the Qur’an to the prophet Muhammad SAW with “tartiil”. The meaning of tartiil is tajwiidul huruf wa ma’rifatil wuquf. Every muslim is obligated to read the Qur’an with tajwid and tahsin. The word tajwid has the same meaning as the word tahsin. In the Indonesian terminology, tahsin means the Qur’an reading practic lesson is to read with fluent and in our country most of the muslim are having difficulties wich are for away from the Qur’an tahsin principle. So how read the Qur’an appropriate to the tahsin principle. Which is by fashih and mutqin reading the writer will be foised to discuss the tahsin curriculum from the Qur’an Ma’had Kareem Bil-Qur’an. And the Ma’had wich the writes make the research the documentation, methode is obcervation and interview, so than the write will process this research until produces a result and discussion in a Qur’an tahsin curriculum. The results of the research that the authors do conclude that the development of the Qur’anic tahsin curriculum in mahad kareem bil quran based on fashahatullisan which includes itmamul harakat, makharijul huruf, shifatul huruf, consistency and other tajwid laws. besides that it is also based on the sanad al quran and sanad of tajwid books. This is what then makes curriculum development focused on the teaching and memorization of the Qur'an.