Pengaruh Instrumen Moneter Syariah dan Alat Pembayaran Non Tunai Terhadap Money Supply di Indonesia
Abstract
Abstrak: Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dimana untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia menggunakan instrumen moneter konvensional dan syariah. Selain itu Bank Indonesia juga berkewajiban menyediakan sistem pembayaran yang efisien seperti alat pembayaran nontunai yang mana perkembangannya dapat mempengaruhi perhitungan jumlah uang beredar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS), kartu debit/ATM, dan e-money terhadap jumlah uang beredar (M1) di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Statistik Ekonomi dan Keuangan (SEKI) Bank Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, sedangkan jumlah sampel sebanyak 72 sampel dari bulan Januari 2013 sampai Desember 2018 yang dianalisis dengan menggunakan analisis Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transaksi SBIS tidak berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di Indonesia secara parsial, berbeda dengan transaksi PUAS dan transaksi kartu debit/ATM yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar di Indonesia secara parsial. Sedangkan transaksi e-money juga tidak berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di Indonesia secara parsial. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa transaksi SBIS, PUAS, kartu debit/ATM, dan e-money secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar di Indonesia. Keyword : SBIS, PUAS, Kartu Debit/ATM, E-Money, Jumlah Uang Beredar (M1).