Dialektika Paguyuban Pedagang Pribumi dan Pendatang dalam Ketahanan Ekonomi di Pasar Cendrawasih Kota Metro
Abstract
Paguyuban pedagang pribumi dan pendatang di pasar cendrawasih Kota Metro dibuat dengan maksud dan tujuan agar para pedagang dapat melakukan interaksi sosial yang menghasilkan ketahanan ekonomi. Hal ini menjadi menarik untuk peneliti lakukan peneliti karena berpenggaruh dan berdampak pada pelaku usaha untuk mengembangkan usaha pedagang pendatang dan pribumi yang akan melahirkan interkasi sosial, dengan memperkuat makna simbol dalam sebuah interksi. Interaksionisme simbolik yang menucul di pasar cendrawasih di dalam paguyuban pedagang pribumi dan pendatang, telah memainkan peran yang diciptakan oleh masing-masing individu untuk mengendalikan diri dalam rangka menciptakan kehidupan sosial pasar yang teratur. Interaksi sosial tersebut tampak dari paguyuban yang ada di pasar dimana tidak terdapat konflik internal satu dengan yang lainnya akan tetapi mereka memainkan peran untuk mempertahankan kehidupannya dalam berinteraksi dengan pembeli dan pedagang lainya di pasar cendrawasih kota Metro. Proses interaksi sosial di pasar Cendrawasih Kota Metro didasarkan pada faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Ketahanan ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi bertumpu pada kekuatan modal dan SDM sebagai tulang punggung meningkatkan pendapatan, dalam mengelola sumber daya manusia, sehingga dapat tercipta ketahanan ekonomi dalam menunjang perekonomian masyarakat Kota Metro.