IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI DI MIN KOTA BANDA ACEH
Abstract
Implementasi kurikulum 2013 menemui sejumlah masalah di lapangan, diantaranya berkaitan dengan kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Hal ini terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Banda Aceh dimana masih terdapat berbagai masalah di Madrasah baik mengenai masih kurangnya pemahaman guru tentang implementasi kurikulum 2013 selain itu kurangnya pemahaman guru tentang penerapan pendekatan saintifik dan penilaian autentik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 khusunya pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dijabarkan ke dalam beberapa rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran PAI dalam kurikulum 2013?; (2) Bagaimanakah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di MIN Kota Banda Aceh?; dan (3) Bagaimanakah pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran PAI pada MIN di Kota Banda Aceh?. Jenis penelitian ini adalah Pendekatan Penelitian Kualitatif, subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan 4 orang kepala Madrasah Ibtidaiyah di Kota Banda Aceh dari 4 Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kota Banda Aceh yang dijadikan sebagai sampel. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Temuan penelitian ini sebagai berikut: Pertama, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada 4 (empat) Madrasah Ibtidaiyah di Kota Banda Aceh untuk setiap komponen RPP sudah menggunakan pedoman sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Juknis Penyusunan RPP bagi Madrasah dibawah Naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Kedua, Penerapan pendekatan saintifik pada MIN 2 Kota Banda Aceh berjalan sesuai dengan langkah dan ketentuannya meskipun pada akhir pembelajaran tidak cukup waktu karena terlalu luas materi yang disampaikan oleh guru. Pada MIN 3 Kota Banda Aceh pendekatan saintifik dalam pembelajaran SKI juga berjalan sesuai dengan langkah-langkahnya, siswa mengalami kendala dalam menguasai materi ajar, karena dalam proses pembelajaran siswa diharuskan menghafal bahan dalam waktu singkat. Ketiga, Secara umum peneliti menyimpulkan bahwa penilaian autentik yang dilakukan guru sudah berjalan namun teknik penulisan soal masih harus di perbaiki lagi agar siswa yang dinilai tidak merasa sulit dan hasil belajar dapat maksimal.