Pengaruh Pengetahuan Remaja di Yogyakarta setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Abstract

Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada remaja sangat penting dilakukan mengingat permasalahan kesehatan reproduksi remaja seperti kehamilan tidak diinginkan, freesex, aborsi, alkohol, dan HIV AIDS. Kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi remaja sebagai langkah mendukung program BKKBN dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada remaja. Terdapat lebih dari lima kasus kehamilan pada remaja di Kampung Notoyudan. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah pendidikan, FGD, pre dan post test dan membentuk kelompok peer education pada remaja. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan pada peserta yaitu sebelum dilakukan penyuluhan terdapat 2 peserta dari 30 remaja (6,67%) berpengetahuan baik, 8 orang berpengetahuan cukup (26,67%), dan 20 peserta berpengetahuan buruk tentang kesehatan reproduksi (66,66%). Setelah dilakukan pendidikan tentang KRR prosentase peserta yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 18 peserta (60%), dan 12 peserta berpengetahuan cukup (40%). Dapat disimpulkan bahwa pendidikan TRIAD KRR perlu dilaksanakan karena dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja.