Potret Perempuan dalam Film Tilik Karya Wahyu Agung Prasetyo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potret perempuan dalam film Tilik. perempuan direpresentasikan dengan berbagai cara dalam film tersebut, misalnya sebagai kepala desa (Bu Lurah), sebagai istri (Bu Tejo, Bu Tri), atau individu (Dian, Yu Ning, Yu Sam). Namun, dalam film ini menggambarkan kekuatan perempuan dengan cara yang negatif. Sumber utama kekuatan mereka berasal dari bergosip, pamer, dan melanggar aturan. Melalui metode semiotika Roland Barthes, penelitian ini mengungkapkan potret perempuan melalui lima sisi yang ditampilkan. Terdapat lima temuan pada penelitian ini. Pertama, perempuan sebagai tukang gosip. Kedua, perempuan sebagai tukang pamer. Ketiga, pengaruh internet terhadap ibu-ibu. Keempat, perempuan yang belum menikah di usia matang menjadi bahan fitnah. Kelima, perempuan mampu bekerja di ranah publik. Kelima temuan ini bukanlah suatu usaha peneliti untuk melakukan generalisasi terhadap perempuan. Dengan kelima unsur yang dimiliki perempuan, ternyata menyimpan makna yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup.