PERSPEKTIF MAHASISWA PATANI (THAILAND SELATAN) DI YOGYAKARTA TERHADAP NASIONALISME DI NEGARA THAILAND

Abstract

Wilayah Patani merupakan bagian dari negara Thailand yang terletak di bagianSelatan dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Patani atau suku MelayuPatani sendiri sudah lama terlibat konflik dengan pemerintah Thailand. Berbagai faktoryang melatarbelakangi konflik tersebut, salah satunya yakni identitas masyarakat Pataniyang jauh berbeda dengan masyarakat Thailand. Pada umumnya masyarakat Thailandmenganut Agama Budha, namun suku Patani merupakan masyarakat yang beragamaIslam. Patani dalam kesehariannya juga tidak memakai bahasa Thai mereka melakukankomunikasi dengan bahasa Melayu, pakaian dan adat istiadatnya pun sangat kentaldengan ke-Melayu-an. Mengingat perbedaan identitas dan aura konflik yang masih bisadirasakan hingga kini, studi dengan pendekatan deskriptif ini bertujuan untuk menggalibagaimana perspektif mahasiswa Patani yang berada di Yogyakarta terhadapnasionalisme di negara Thailand. Hasil observasi lapangan menyajikan fakta bahwamahasiswa yakni intelektual muda Patani dengan idealisme mereka yang telah berbaurdan melakukan interaksi dengan warga negara Indonesia ternyata tetap berpegang teguhdengan nasionalisme ke-Melayu-annya dan mengesampingkan nasionalisme Thailandsebagai negara mereka. Sedikitnya terdapat Empat faktor yang mempengaruhiketeguhan hati mahasiswa Islam Patani dalam mempertahankan nasionalisme ke-Melayu-an mereka, pertama Agama, nilai-nilai Islam amat berperan bagi orang Patanidalam melakukan perjuangan untuk menuntut hak mereka kembali dan kesamaanagama juga lebih mudah untuk menyususn ingatan bersama (colective meaning), keduafaktor keluarga, keluarga memberikan ikatan yang jauh lebih kuat kemudian dapatmewariskan pandangan dan klaim sejarah sehingga terbangun regenerasi. Dengankombinasi antara agama dan keluarga, maka nilai-nilai dan ingatan bersama ituterwariskan secara relatif otomatis dan turun-temurun. Ketiga etnisitas dimanakesamaan etnis dan nasib yang tertindas memberikan kekuatan perlawanan di sampingkesamaan sejarah seperti eksistensi kerajaan di masa lalu. Faktor lain yang tidak kalahpentingnya dalam mempengaruhi masyarakat Patani untuk tetap teguh padanasionalisme ke-Melayu-annya ialah kesenjangan ekonomi dan politik. Hal itu baikdisebabkan oleh keseragaman di masa lalu dimana identitas nasional Thai ditujukanuntuk menyatukan seluruh bangsa-bangsa yang berada di bawah Kerajaan Siamtermasuk kelompok-kelompok minoritas non-Thai seperti Monks, Cina, dan MelayuPatani, sehingga menimbulkan ketidakadilan konseptual sejak awal. Maupun karenakebijakan-kebijakan pemerintah yang memprioritaskan mayoritas.