Invasi Israel Ke Jalur Gaza Dan Dukungan Pemerintah Indonesia Terhadap Bangsa Arab Palestina

Abstract

Invasi Israel ke Gaza pada 8 Juli 2014 telah mengakibatkan 230 orang warga Gaza meninggal (2/3 dari mereka adalah kaum perempuan, anak- anak, para manula, dan kaum difabel), 1770 orang mengalami luka-luka, dan puluhan ribu lainnya berada di lokas pengungsian.(Republika, 19 Juli 2014, hal.7). Invasi Israel kali ini adalah yang ketiga kalinya. Invasi pertama pada 27 Desember 2008 sampai dengan 17 Januari 2009 (perang 22 hari), sedang invasi kedua pada Oktober 2012, dan yang terakhir adalah yang sedang berlangsung saat ini.Sebenarnya invasi Israel tersebut tidak dapat disebut sebagai sebuah perang, karena menampilkan dua kekuatan yang tidak seimbang. Israel memiliki kekuatan tentara aktif sebesar 176.500 orang, sedang Arab Palestina hanya memiliki pasukan para militer sekitar 56.000 orang.Dari segi kapabilitas persenjataan, Israel memiliki sekitar 300 hulu ledak nuklir, system pertahanan udara iron dome, rudal arrow, rudal patriot, pesawat tempur, helikopter, kapal perang, dan kapal selam.Sedang pejuang Palestina hanya bersenjatakan roket, bom, ranjau, mortar, dan berbagai senjata ringan. Dari segi teknologi, Israel memiliki satelit militer Ofeq dan Tec-STAR (Polaris), sedang para pejuang Hamas dan Jihad islam hanya mengandalkan data Google Earth. (Republika, 18 Juli 2014, hal 6).dari deskripsi tersebut di atas lantas muncul pertanyaan: apa yang sesungguhnya mendasari invasi Israel ke Gaza pada tahun 2014 ini ?