Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan COBIT 5 (Studi Kasus: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI)

Abstract

Teknologi Informasi (TI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya penerapan good governance sebagai langkah instansi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) sendiri memiliki kebijakan umum yang tertera pada Rencana Strategis 2015 – 2019 Ditjen SDA,  yaitu penataan dan penguatan sistem pengelolaan data dan informasi sumber daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan dalam rangka pelayanan data dan informasi, baik ke dalam maupun ke luar Ditjen SDA. Fungsi pengelolaan teknologi informasi pada Ditjen SDA sendiri di lakukan oleh Subdirektorat Sistem Informasi dan Data (Subdit SISDA). Diketahui masih terdapat masalah dalam pengelolaan tata kelola TI oleh Subdit SISDA yaitu, kurang optimalnya pegawai dalam penggunaan TI dan juga kurangnya ketersedian informasi pada beberapa Aplikasi SISDA. Maka, perlu dilakukan suatu evaluasi tata kelola TI. Dalam penelitian ini menggunakan framework COBIT 5 dengan PAM (Process Assessment Model). Penelitian ini berfokus pada proses EDM04 (Ensure Resource Optimization) dan BAI04 (Manage Availablity and Capacity). Tujuan penelitian ini mengetahui capability level kondisi saat ini (as-is) dan kondisi yang di harapkan (to-be), kesenjangan (gap), serta memberikan rekomendasi pada Subdit SISDA. Hasil dari penelitian ini menunjukan kondisi saat ini proses EDM04 berada pada level 3 (Established Process) dan kondisi yang diharapkan berada pada level 5 (Optimising Process). Kemudian kondisi saat ini proses BAI04 berada pada level 2 (Managed Process) dan kondisi yang diharapkan berada pada level 4 (Predictable Process). Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa masing-masing proses memiliki gaps sebesar 2 antara as-is dan to-be, sehingga Subdit SISDA pada proses EDM04 direkomendasikan agar terlebih dahulu melakukan pelaksanaan aktivitas dan pemenuhan proses atribut work product pada level 4 (Predictable Process dan juga pada proses BAI04 direkomendasikan agar terlebih dahulu melakukan pelaksanaan aktivitas dan pemenuhan proses atribut work product pada level 3 (Established Process) sebagai solusi dari permasalahan yang ditemukan.