Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Indeks Persepsi Korupsi : A Preliminary Study

Abstract

The regional authority to manage its own finances often results in acts of abuse of authority that lead to corruption. There is a possibility caused by the quality of local government financial statements disclosures is not yet good. This study aims to examine the relationship between the local government financial statements disclosure level with the corruption perception index. The research population used in this study were cities that were surveyed for corruption perceptions in 2015 and 2017, which are: Medan; Padang; Pekanbaru; Bandung; Semarang; Surabaya; Pontianak; Banjarmasin; Balikpapan; Manado; and Makassar. The results of this study show that regions with a low corruption index tend to have high levels of disclosure. This happens because the public is not always be able to monitor the behavior of government officials and there is a possibility that the financial statements are modified by some unscrupulous individuals to make it get unqualified opinion.   Kewenangan daerah dalam mengelola keuangannya sendiri sering kali menimbulkan tindak penyalahgunaan kekuasaan yang berujung pada korupsi. Ada kemungkinan hal tersebut disebabkan karena kualitas pengungkapan laporan keuangan daerah yang belum baik. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah dengan indeks persepsi korupsi. Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kota-kota yang menjadi survei persepsi korupsi tahun 2015 dan 2017, yaitu: Medan; Padang; Pekanbaru; Bandung; Semarang; Surabaya; Pontianak; Banjarmasin; Balikpapan; Manado; dan  Makassar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa daerah yang memiliki Indeks Persepsi Korupsi rendah cenderung memiliki tingkat pengungkapan tinggi. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak selalu bisa mengawasi perilaku pejabat pemerintah dan ada kemungkinan laporan keuangan dimodifikasi oleh oknum agar mendapat opini wajar