Aktifitas Tabir Surya dari Kombinasi Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) dan Ganggang Hijau (Haematococus pluviaris) Secara In Vitro
Abstract
Sun exposure can cause adverse effects such as skin damage by inducing photoaging, photocarcinogenesis, even cause skin cancer through its direct effect on target cells. Nowdays, sunscreen products are dominated by synthetic chemicals that can have side effects, so it is necessary to return to natural ingredients to overcome them. The aim of this study was to observe the sunscreen activity of a combination of Curcuma longa and Haematococus pluvialis extracts in vitro using a UV-Vis spectrophotometer. The sunscreen activity was tested by measuring the absorbance of the combination of Curcuma longa and Haematococus pluvialis extracts in a ratio of 3:1 (C1), 1:1 (C2), and 3:1 (C3) at a concentration of 100 ppm and a wavelength of 290-320 nm. The absorbance data is then determined by the SPF value using the Mansur equation. Sunscreen activity is indicated by the SPF value, the greater the SPF value, the better the sunscreen activity. The results show that the highest SPF value is the combination sample C3 with SPF value of 31.51 and is classified as ultra protection sunscreen. ABSTRAK: Paparan sinar matahari dapat menyebabkan efek buruk seperti kerusakan kulit dengan menginduksi photoaging, photocarsinogenesis bahkan dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia melalui pengaruh langsung pada sel sasaran. Produk tabir surya saat ini didominasi oleh bahan-bahan kimia sintetis yang dapat memberikan efek samping, sehingga perlu kembali ke bahan alami untuk mengatasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat aktifitas tabir surya kombinasi ekstrak kunyit (Curcuma longa) dan alga hijau (Haematococus plivialis) secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian aktivitas tabir surya dengan mengukur absorbansi kombinasi ekstrak Curcuma longa dan Haematococus pluvialis dengan perbandingan 3:1 (C1), 1:1 (C2), dan 3:1 (C3) pada konsentrasi 100 ppm dengan panjang gelombang 290-320 nm. Data absorbansi selanjutnya ditentukan nilai SPF nya menggunakan persamaan Masur. Aktifitas tabir surya ditunjukkan dari nilai SPF, semakin besar nilai SPF maka aktifitas tabir suryanya semakin bagus. Hasil menunjukkan nilai SPF tertinggi yaitu sampel kombinasi C3 dengan nilai SPF sebesar 31,51 dan digolongkan perlindungan tabir surya proteksi ultra