Pemberian Kombinasi Ekstrak Alang-Alang (Imperata cylindrica) dan Kirinyuh (Chromolaena odorata) pada Tanaman Gulma (Ageratum conyzoides) di Lahan Tanaman Kopi desa Ciptawaras Kabupaten Lampung Barat

Abstract

Alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif herbisida sintetis ialah menggunakan bioherbisida kombinasi ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica) dan kirinyuh (Chromolaena odorata). Alang-alang dan kirinyuh diketahui mengandung senyawa alelopati yang mampu meghambat tanaman lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak alang-alang dan kirinyuh pada tanaman Babandotan (Ageratum conyzoides) dan untuk mengetahui golongan senyawa fitokimia yang tekandung dalam ekstrak alang-alang dan kirinyuh. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan eksperimental laboratorium. Rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan ekstrak yaitu A1 (10%), A2 (15%), A3 (20%), A4 (25%), A5 (30%) dan A0(kontrol) dengan 3 pengulangan pada masing-masing perlakuan. Data yang diambil ialah tingkat kerusakan gulma Ageratum conyzoides selama 7 hari. Data tersebut dianalisis dengan Uji Anova dan dilanjut dengan Uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol rimpang alang-alang dan daun kirinyuh berpengaruh pada tanaman babandotan dengan daya hambat pertumbuhan gulma babandotan tertinggi pada pemberian ekstrak etanol rimpang alang-alang dan daun kirinyuh konsentrasi 30%. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol rimpang alang-alang mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, alkaloid dan terpenoid. Ekstrak etanol daun kirinyuh mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid.