PENDUGAAN DATA HILANG PADA KASUS RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL) DENGAN METODE YATES
Abstract
Abstrak:Suhu udara sangat mempengaruhi aktivitas manusia, oleh karena itu sangat penting bagi manusia untuk mengetahui besaran suhu di daerah tertentu agar dapat mempersiapkan diri dalam beraktivitas. Untuk mengetahui besaran suhu di suatu daerah dilakukan pengukuran suhu udara. Namun dalam pengukuran suhu tidak selamanya berjalan sesuai yang direncanakan. Beberapa masalah terkadang sering terjadi seperti hasil pengukuran yang tidak teramati, fasilitas yang kurang memadai, ataupun beberapa faktor lainnya. Hal tersebut menimbulkan suatu masalah yang dikenal sebagai data hilang. Menurut data yang diperoleh dari BBMKG wilayah II terdapat dua wilayah, yaitu Stasiun Klimatologi Masgar dan Stasiun Maritim Lampung, yang masing-masing terdapat satu data hilang. Data hilang tersebut harus diduga dan diganti sebelum melakukan analisis lebih lanjut agar data yang diperoleh menjadi akurat dan valid. Metode pendugaan data hilang dalam penelitian ini menggunakan metode Yates yaitu dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat galat. Pada Stasiun Klimatologi Masgar terdapat data hilang di bulan September 2015, sedangkan di Stasiun Maritim Lampung terdapat data hilang di bulan November 2016. Dengan metode Yates didapatkan hasil dugaan data hilang di Stasiun Klimatologi Masgar pada bulan September 2015 yaitu 27,1˚C, sedangkan di Stasiun Maritim Lampung pada bulan November 2016 yaitu 29,7˚C. Kata Kunci:Suhu Udara, Data Hilang, Metode Yates Abstract:Air temperature greatly affects human activities, so humans must know the temperature in certain areas to prepare themselves before doing activities outside. To measure the temperature of an area, air temperature measurement is carried out. However, temperature measurement does not always go as planned. Several problems sometimes occur, such as unobserved measurement results, inadequate facilities, and other factors. This creates an issue called missing data. Based on the data obtained from Meteorology, Climatology, and Geophysical Agency (Indonesian: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, abbreviated as BMKG) region II, two areas have experienced a case of missing data (Masgar Climatology Station and Lampung Maritime Station). The missing data must be replaced before conducting further analysis so that the data obtained is accurate and valid. The method of estimating missing data in this study follows the Yates method that minimizes the number of squares errors. The estimation of missing data at the Masgar Climatology Station indicates that there was a case of missing data in September 2015. Meanwhile, there was a case of missing data in November 2016 at the Lampung Maritime Station. The findings indicate that the estimated missing data obtained at Masgar Climatology Station in September 2015 was 27,1˚C while the estimated missing data obtained at Stasiun Maritim Lampung in November 2016 was 29,7˚C. Keywords:Air Temperature, Missing Data, Yates Method