Abu Hamid Al-Ghazālī's Thoughts on The Dichotomu of Ulama and The Classification of Knowledge (Study of Ihya 'Ulum Al-Din Book)

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang pemikiran al-Ghazālī, terkhusus pada pembahasan pemilahan ulama dan pengelompokan ilmu yang dia tawarkan dalam kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn. Sebagai ilmuwan muslim, al-Ghazālī mampu menyajikan pembahasan ini secara menarik dan mendalam. Dia menyatakan dalam karyanya, bahwaulama terbagi menjadi dua. Pertama, ulama bertopeng (al-sū’) dan yang kedua, adalah ulama yang benarbenar ulama (akhirat). Begitu juga dengan ilmu, al-Ghazālī membagi ilmu secara global pada dua hal, yakni ilmu yang fardu ‘ain dan fardu kifāyah. Sebagai ulama yang ahli dalam segala bidang keilmuan yang padaakhirnya menekuni bidang ilmu tasawwuf, terlihat sekali betapa dia menyajikan kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn dengan nuansa khas sufistik, tidak terkesan menggurui dan selalu menarik dibaca, terutama bagi pecinta dunia tasawwuf. Kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn terbagi dalam empat bagian. Pertama, Seperempat tentang Ibadah. Kedua, Seperempat tentang kebiasaan. Ketiga, Seperempat tentang kebinasaan. Keempat, Seperempat tentang rahasia/perasaan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan dalam karya tersebut,bagi kalangan insider maupun outsider untuk melakukan elaborasi lebih lanjut maupun beragam kegiatan intelektual yanglain, demi penyajian karya yang lebih menarik lagi di masa kini dan mendatang.Kata Kunci: al-Ghazālī , Ulama, Ilmu, Ihyā’ Ulūm al-Dīn