Elaborasi Wudhu dalam Perspektif Lawn Tafsir al-Ahkam: Kajian Pemahaman terhadap QS. Al-Maidah Ayat 6

Abstract

This article aims to discuss the understanding of ablution in Surat Al-Maidah in the perspective of Ahkam's interpretation. This research is qualitative with documentation data collection techniques. It uses the muqaran (comparative) method by comparing several interpretations of ahkam nuances that are practical (applicative) and intuitively inclined isyari. The result of the research is that the commentator puts forward the views of his school of fiqh tendencies and the style of interpretation according to their respective scientific fields. With their fiqh nuances, some commentators emphasize the members of wudhu', limits (coverage) and frequency of use, including differences in reading rusu'sikum and ru'usakum. According to al-Qusyairi, this washing is not only in the perspective of dhahir but also cleanses the mind to reach spiritual perfection. Artikel ini bertujuan untuk membahas pemahaman wudhu dalam Surat Al-Maidah dalam perspektif tafsir Ahkam. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan menggunakan metode muqaran (komparatif) dengan membandingkan sejumlah tafsir bernuansa ahkam yang sifatnya amali (aplikatif) dan juga isyari yang cenderung intuitif. Hasil dari penelitian adalah bahwa mufassir mengedepankan pandangan kecenderungan mazhab fiqh yang dimilikinya dan corak penafsiran sesuai dengan pembidangan keilmuan masing-masing ada. Sebahagian mufassir dengan nuansa fiqhnya menekankan pada anggota wudhu’, batasan (cakupan) dan frekuensi penggunaannya termasuk perbedaan pada bacaan rusu’sikum dan ru’usakum. Secara isyari, basuhan ini menurut al-Qusyairi, tidak hanya dalam perspektif dhahir, tetapi juga membersihkan batin untuk menggapai kesempurnaan spiritual seorang hamba.