Penakwilan Ayat-Ayat Sifat menurut Imam Fakhruddin Al-Razi

Abstract

One of the most controversial themes in the history of the interpretation of the Qur'an is the interpretation of the verses of the Qur'an related to the attributes of Allah SWT. Fakhr al-Dȋn al-Rȃzȋ was a commentator who interpreted the verses of nature. This study aims to determine the interpretation and approach used by Fakhr al-Dȋn al-Rȃzȋ in interpreting the verses of nature. The adjective verses that are the author's focus here are the pronunciation of istawȃ’ QS. Ṭhȃhȃ: 5, yad on QS. al-Fatḥ: 10, wajh on QS. al-Rahmȃn: 27, ‘ain on QS. Hȗd: 37, and sȃq on QS. al-Qalam: 42. These words were chosen because they were widely discussed by scholars in their works, especially in the treasures of Qur'anic Studies. The conclusions that can be drawn from this study are: First, Fakhr al-Dȋn al-Rȃzȋ tends to use takwȋl in understanding the verses of nature that are not to interpret the meaning of a sentence with the meaning that is apparent because there are arguments that prevent it from being interpreted with the meaning. Second, it tends to use language and logic approaches in interpreting adjective sentences. Salah satu tema yang kontroversial dalam sejarah penafsiran al-Qur`an adalah pentakwilan terhadap ayat-ayat al-Qur`an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah Swt. Fakhr al-Dȋn al-Rȃzȋ adalah seorang mufassir yang melakukan pentakwilan terhadap ayat-ayat sifat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran dan pendekatan yang digunakan al-Rȃzȋ dalam mentakwilkan ayat-ayat sifat. Ayat-ayat sifat yang menjadi fokus penulis di sini adalah lafaz istawā pada QS. Thȃhȃ: 5, lafaz yad pada QS. al-Fath: 10, lafaz wajh pada QS. al-Rahmȃn: 27, lafaz ‘ain pada QS. Hȗd: 37, dan lafaz sāq pada QS. al-Qalam: 42. Lafaz-lafaz tersebut dipilih karena banyak dibahas para ulama dalam karya-karya mereka terutama dalam khazanah Ilmu al-Qur`an dan Tafsir. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (library reaseach), sedangkan metode pendekatannya menggunakan metode tafsir maudhu’i, yaitu dengan cara menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai tema  dan penyusunannya berdasarkan kronologi serta sebab turunnya ayat, selanjutnya di analisis secara deskriptif serta sampai mengambil kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Fakhr al-Dȋn al-Rȃzȋ cenderung menggunakan takwil dalam memahami ayat-ayat sifat yakni tidak memaknai makna sebuah lafaz ayat dengan makna yang zahirnya, hal itu disebabkan adanya dalil yang mencegah untuk dimaknai dengan makna zahir. Kedua, ia cenderung menggunakan pendekatan bahasa dan logika dalam menakwil ayat-ayat sifat.