Lafaz al-Rajaʼ dan al-Tamanni dalam Al-Qur’an

Abstract

The existence of synonymy in the Koran is a debate among commentators. Some consider the existence of synonymy in the Koran and others deny it. Various words in the Qur'an appear to be synonymous at birth, but when examined carefully it turns out that each of these words has its own connotation. This study aims to explain the context of the use of the words al-Rajāʼ and al-Tamannīʼ and the interpretation of the commentators on the verses of al-Rajāʼ and al-Tamannīʼ. This study uses the thematic method by collecting verses related to the problems of the two pronunciations and by referring to the explanations of the commentators in the books of interpretation. The results showed that the writer found the lafaz al-Rajāʼ in the Koran 18 times with 7-word variations, while the al-Tamanni lafaz was found 9 times and had 7-word variations in each of the two words. Lafaz al-Rajāʼ and al-Tamannīʼ are interpreted with the meaning of hope or ideals, but in terms of the difference, al-Rajāʼ lafaz is devoted to hopes that are most likely to be achieved and achieved and accompanied by effort, while al-Tamann lafaz is hoping that cannot be achieved. achieved or the probability of achieving it is very small. Keberadaan sinonimitas dalam al-Qur’an menjadi perdebatan di kalangan para mufasir. Sebagian menilai adanya sinonimitas dalam Al-Qur’an dan sebagian yang lain mengingkarinya. Beragam kata dalam Al-Qur’an yang pada lahirnya tampak bersinonim, namun bila diteliti secara cermat ternyata masing-masing kata tersebut mempunyai konotasi tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konteks penggunaan kata al-Rajāʼ dan al-Tamannīʼ serta penafsiran para  mufassir terhadap ayat-ayat al-Rajāʼ dan al-Tamannīʼ. Penelitian ini menggunakan metode tematik dengan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan permasalah kedua lafaz tersebut dan dengan merujuk kepada penjelasan para mufassir dalam kitab-kitab tafsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis menemukan lafaẓ al-Rajāʼ dalam Al-Qur’an sebanyak 18 kali dengan 7 bentuk variasi kata, sedangkan lafaz al-Tamanni ditemukan sebanyak 9 kali serta memiliki 7 bentuk variasi kata pada masing-masing kedua Lafaz tersebut. Lafaz al-Rajāʼ dan al-Tamannīʼ diartikan dengan makna harapan atau cita-cita, namun dari segi perbedaannya lafaz al-Rajāʼ dikhususkan kepada harapan yang kemungkinan besar dapat dicapai dan diraih serta diiringi dengan usaha, sedangkan lafaz al-Tamannīʼ merupakan  pengharapan yang tidak dapat tercapai atau kemungkinan ketercapaiannya sangat  kecil.