Praktik Penafsiran Hermeneutik K.H.A. Rifa'i

Abstract

This paper discuss about the practice of hermeneutical interpretation by a nineteenth-century scholar, K.H. Ahmad Rifa'i in his works. Some of the books he wrote are an attempt of interpretive practice that is organized thematically rather than an orderly mushafi, fiqh-style using hermeneutic principles that always connect between text, context and contextualization based on socio-cultural conditions and realities that occurred in the era of colonialism. The use of hermeneutic principles in each of his works aims to produce a contextual, modernist, reformative interpretation, and in accordance with the needs of the society at that time. The existence of works and da'wah K.H.A. Rifa'i became an intellectual weapon against and rebelled against colonialism. The patterns of thought, attitude and behavior of noncooperation are passed on to Jam'iyah Rifa'iyah generation until now. [Tulisan ini membahas praktik penafsiran hermeneutis yang dilakukan oleh seorang ulama abad ke-19, K.H. Ahmad Rifa’i dalam karya-karyanya. Beberapa kitab yang ditulisnya merupakan sebuah upaya praktik penafsiran yang disusun secara tematik bukan secara tertib mushafi, bercorak fiqh dengan menggunakan prinsip-prinsip hermeneutik yang selalu menghubungkan antara teks, konteks dan kontekstualisasi berdasarkan kondisi serta realitas sosio-kultural yang terjadi pada era kolonialisme. Penggunaan prinsip hermeneutik dalam setiap karyanya bertujuan untuk menghasilkan penafsiran yang kontekstual, modernis, reformatif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat itu. Keberadaan karya dan dakwah K.H.A. Rifa’i menjadi senjata intelektual untuk melawan dan memberontak terhadap kolonialisme. Pola pemikiran, sikap dan tingkah laku noncooperation diwariskan kepada generasi Jam’iyah Rifa’iyah hingga sekarang ini.]