Akar Gerakan Politik Fundamentalisme Islam di Era Modern (Studi terhadap Pemikiran Karen Armstrong)
Abstract
This study analyzes the roots of the fundamentalist Islam political movement in the modern era by specifically tracing the logic in Islamic theology specific to Islamic fundamentalism. On this basis, this study uses a descriptive interpretative approach through which researchers try to critically dissect how Armstrong views the political ideology of Islamic fundamentalism. The Islamic fundamentalism movement, in particular, must be understood as a political movement. With this assumption, the position of the fundamentalists and their how they fight from an ideological basiscan be clearly seen. Based on the theme above, this research concludes two important findings: First, many forms of what is called “fundamentalism” must be essentially seen as discourses on political theology, namely forms of nationalism or ethnicity,that are religiously articulated. Thus, fundamentalism can be understood as a political movement that has the ideology of Islam. Secondly, psychologically, it needs to be realized that both the theology and ideology of fundamentalists are rooted in fear; this begins with their insecurity that secularists will eliminate them. It is also necessary to realize that fundamentalist movements are not ancient or from the past, but they are basically modern and very innovative. [Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana akar gerakan politik fundamentalisme Islam di era modern, dengan secara khusus menelusuri nalar teologi politik fundamentalisme Islam.Atas dasar tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpretatif, peneliti mencoba membedah secara kritis bagaimana pandangan Armstrong tentang ideologi politik fundamentalisme Islam.Karena, gerakan fundamentalisme Islam ini secara khusus harus dipahami sebagai gerakan politik, dengan asumsi ini maka, dapat secara jelas melihat bagaimana posisi kaum fundamentalis beserta basis ideologi yang diperjuangkannya.Dengan berpijak pada tema penelitian di atas, penelitian ini menyimpulkan dua hal penting sebagai berikut.Pertama, banyak bentuk dari apa yang disebut “fundamentalisme” harus dilihat secara esensial sebagai wacana teologi politik, yakni bentuk nasionalisme atau etnisitas yang diartikulasikan secara religius. Dengan demikian, fundamentalisme dapat dipahami sebagai gerakan politik yang berideologikan Islam.Kedua, secara psikologis, perlu disadari bahwa teologi dan ideologi kaum fundamentalis berakar dalam ketakutan, hal ini berawal dari pehamanan mereka bahwa kaum sekuler akan melenyapkan mereka. Perlu disadari juga bahwa gerakan fundamentalis bukanlah hal kuno dari masa lampau, mereka pada dasarnya modern serta sangat inovatif.]