Aktivitas Penelitian dan Budaya Penulisan Jurnal Ilmiah Sivitas Akademika di Lingkungan UIN Sunan Kalijaga

Abstract

For Sunan Kalijaga UIN, as well as for other universities in Indonesia, the development of science, technology, education, and community service requires competition in human resources and demands professionalism in research that is oriented to global competition. In response to this, universities require the publication of research results in journals that are globally competitive and clearly sized;specifically national and international scientific journals. The question in this study is whether the academics of UIN Sunan Kalijaga have carried out professional research oriented to the advancement of needed education in regard to the nation’s future. Research using this quantitative approach will answer these questions: (1) How research development maps are carried out by lecturers or researchers in the environment of Sunan Kalijaga UIN, and (2) Is there a link between the frequency of conducting research with scientific journal writing? The results and research findings indicate that the research activities of academics within UIN Sunan Kalijaga tend to only be conducted once a year (45.36%). Of that percentage, 19.59% is dominated by research conducted by Lecturers. The largest research fund acquisition is less than 20 million, attained by 40.20%, and is dominated by those with the rank of Lecturer (16.40%), as well as research funds obtained from outside the UINSunan Kalijaga, of which the majority is also less than 20 million, obtained by 34.02%, in which the highest was only one study, or 30.93%. Meanwhile, when viewed from the intensification of writing in scientific journals, the majority of lecturers tend to only write once a year; reaching 42.27%. The writing for scientific journals from the results of the highest research was carried out by those who wrote one time (31.96%), and the highest was done by those who conducted one-time research, which reached 15.46%. Even so, there are still lecturers in a relatively dominant number, namely 35.05%, who express uncertainty in writingfor scientific studies. [Keberadaan UIN Sunan Kalijaga sebagaimana perguruan tinggi lain di Indonesia sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, pengabdian pada masyarakat mensyaratkan peran kompetisi sumber daya manusia, dan menuntut profesionalitas penelitian yang berorientasi pada kompetisi global. Menyikapi ini semua, salah satunya menuntut adanya hasil penelitian yang terpublikasi dalam jurnal yang berdaya saing global, dan jelas ukurannya, seperti jurnal ilmiah skala nasional maupun internasional. Pertanyaannya, apakah para akademisi di lingkungan UIN Sunan Kalijaga telah melakukan penelitian secara profesional yang berorientasi pada kemajuan pendidikan yang diperlukan dalam menatap masa depan bangsa?Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini akan menjawab pertanyaan: (2) Bagaimana peta perkembangan penelitian yang dilakukan dosen atau peneliti di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, dan, (2) Adakah kaitan antara tingkat keseringan melakukan penelitian dengan penulisan jurnal ilmiah? Hasil dan temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penelitian para akademisi di lingkungan UIN Sunan Kalijaga cenderung hanya dilakukan setahun sekali (45,36%), yang didominasi oleh mereka dalam jenjang kepangkatan Lektor (19,59%). Perolehan dana penelitian terbesar hanya berkisar kurang dari 20 juta,  mencapai 40,20% yang didominasi oleh mereka yang berjenjang kepangkatan Lektor, yakni 16,40%, demikian pula dengan dana penelitian yang diperoleh dari Luar UIN Sunan Kalijaga, terbanyak hanya berkisar kurang dari 20 juta yang mencapai 34,02% di mana tertinggi hanya memperoleh satu kali penelitian atau sebesar 30,93%. Sementara, jika dilihat dari intensifikasi penulisan dalam jurnal ilmiah, mayoritas dosen cenderung hanya melakukan penulisan sekali dalam setahun mencapai 42,27%. Terhadap penulisan jurnal ilmiah dari hasil penelitian tertinggi dilakukan oleh mereka yang menulis sebanyak satu kali 31,96% dan tertinggi dilakukan oleh mereka yang melakukan penelitian satu kali, yakni mencapai 15,46%.  Meski demikian masih terdapat pula para dosen yang meyatakan ketidakpastian dalam menulis dalam jurna ilmiah dalam jumlah relatif dominan, yakni 35,05%.]