Rasionalitas dalam Manajemen Organisasi Masjid: Kasus pada Masjid Jogokaryan Yogyakarta

Abstract

The role of Mosques for Muslim communities has transformed, not only do they serve as a place for worship but also as a center for such social activities as education/learning, da’wah, meetings, and some other community activities. Such roles of the mosque can be seen at Jogokaryan Mosque in Yogyakarta. Since its first development in 1966-1967, the Jogokaryan Mosque has been known as among the prominnet mosques for its religious and social activities. Moreover, Jogokaryan Mosque is better known now as the pioneer for the transformation of Mosques’ role as the center for productive economic activities. The breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque play a significant role in the impressive development in the society. This study employs takes the form of qualitative method, using a case study approach. It aims to examine the breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque in regard to its administration and other related policies which support the development of the mosque. It is found that that there are two forms of initiatives done by the managemnet of Jogokaryan Mosque, known as formal and substantive rationality. The concept of “irrationality of the rational”, a logical consequence of formal rationality, also emerged as an effort done by the management of  Jogokaryan mosque to make those who are considered irrational as rational. [Peran masjid bagi umat muslim telah bertransformasi, tidak hanya sebagai tempat beribadah semata, namun juga sebagai pusat bagi beberapa aktifitas sosial seperti pembelajaran/pendidikan, dakwah, pertemuan, dan aktifitas komunitas lainnya. Peran masjid seperti itu dapat ditemukan di Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Sejak awal perkembangannya pada 1966-1967, Masjid Jogokaryan telah dikenal sebagai masjid yang terkemuka karena tidak hanya aktifitas keagamaan namun juga aktifitas sosialnya. Bahkan, Masjid Jogokaryan lebih terkenal sebagai pionir transformasi peran masjid-masjid sebagai pusat aktifitas ekonomi produktif. Upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen pengelolaan Masjid Jogokayan berperan penting dan mengesankan dalam perkembangan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen tamir Masjid Jogokaryan dalam hal administrasi dan aturan terkait lainnya yang mendorong adanya pengembangan masjid. Dalam penelitian ditemukan bahwa ada bentuk inisiasi yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokaryan yaitu, apa yang disebut dengan rasionalitas formal dan rasionalitas substantif. Konsep “irasionalitas dari yang rasional”, adalah bentuk konsekuensi logis dari rasionalitas formal yang merupakan bentuk upaya yang dilakukan oleh manajemen takmir Masjid Jogokaryan untuk menyebut sesuatu yang tidak rasional sebagai termasuk yang rasional juga.]