Pertaruhan Keimanan Pascal dan Dampaknya pada Perilaku Beragama

Abstract

For a man, his faith would be a base of his worldview, such as his thought about what is good and evil, and also about how he should act of daily life. In the same context but with different view, philosophy explained that metaphysics is a foundation of man's thought. Include about its ethic thought. This article will explain about Pascal’s Wager, about wager of faith, as a foundation of religious behavior. With philosophical approach, it will illustrate how faith that believed by someone could influence his behavior of daily. Thus the result of this article tells that a man’s faith about God and life after death impacts for religious behavior. In contrary if someone couldn’t believe about God and life after death, it also impacts for his behavior. Both are opposed because of differences in knowledge about faith which have an impact on the value system adopt in ethics. [Bagi seorang manusia, keimanannya akan menjadi dasar dari pandangan dunianya (worldview), seperti pemikirannya mengenai apa yang dimaksud dengan baik dan buruk, dan juga mengenai bagaimana seharusnya ia bertindak di kehidupan hariannya. Dalam konteks yang sama namun berbeda pandangan, filsafat menjelaskan bahwa metafisika merupakan fondasi dari pemikiran seseorang. Termasuk tentang pemikiran etikanya. Artikel ini akan menjelaskan mengenai Pertaruhan Pascal (Pascal’s Wager), yakni tentang pertaruhan iman, sebagai fondasi dari perilaku beragama. Dengan pendekatan filsafat, artikel ini akan mengilustrasikan bagaimana iman yang dipercayai oleh seseorang bisa mempengaruhi perilaku hariannya. Jadi hasil dari artikel ini memberitahu bahwa keyakinan seseorang tentang Tuhan dan kehidupan setelah kematian berdampak pada perilaku beragama. Sebaliknya jika seseorang tidak percaya tentang Tuhan dan kehidupan setelah kematian, itu pun berdampak pada perilakunya. Keduanya berlawanan karena adanya perbedaan dalam pengetahuan mengenai iman yang memiliki dampak pada sistem nilai yang diadopsi dalam etika.]