Metode Kritik Sejarah dan Double Movement sebagai Alternatif Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Abstract

This study aims to analyze historical criticism and double movement methods as alternative paradigms and methods that can be used in learning of Islamic Civilizations History (Sejarah Kebudayaan Islam). This method is intended to maximize the learning objectives of SKI, likewise, it can be relevant and contextual to the needs and developments of the times. Through literature review and content analysis methods, this study concludes that using historical criticism and double movement methods can be an alternative for implementing SKI learning. The history of the past is seen as dynamic and progressive-transformative. So that SKI learning does not stop at historical facts or is trapped in the romanticism of the past. Learning methods that can be used and developed include creative and meaningful learning, critical reasoning in understanding history, and integrative-interconnective SKI learning. [Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode kritik sejarah dan double movement sebagai alternatif paradigma dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Penggunaan metode tersebut ditujukan sebagai upaya untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran SKI, agar tetap relevan dan kontekstual dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Melalui kajian pustaka dan metode analisis isi, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode kritik sejarah dan double movement dapat menjadi alternatif penyelenggaraan pembelajaran SKI. Sejarah masa lalu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis serta progresif-transformatif, sehingga pembelajaran SKI tidak berhenti pada fakta sejarah saja maupun terjebak pada romantisme masa lalu. Metode pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan antara lain: pembelajaran yang kreatif dan bermakna; pengembangan nalar kritis dalam memahami sejarah; serta pembelajaran SKI yang integratif-interkonektif.]