Orang Madura Perantauan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract

Pada tulisan ini dapat diketahui bahwa semua perantau Madura di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah beragama Islam. Norma-norma agama berusaha mereka laksanakan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, para perantau ini sangat erat dengan agama mereka, dan memakainya sebagai identitas diri karena Islam memberi perasaan bangga terhadap mereka. Pemahaman mereka tentang agama mengalami berbagai perubahan sesuai dengan perubahan nilai itu sendiri. Perubahan nilai maupun pemahaman terhadap ajaran agama dapat disebabkan oleh perubahan dalam interaksi sesama perantau Madura itu sendiri atau pun karena pengaruh yang di dapat dari luar. Dalam hal ini, sikap solidaritas dan sikap pragmatisme masih mendasari sebagian besar dari perantau Madura ini, demikian halnya termasuk menjelaskan budaya remoh atau kesukaan menabung dengan cara tradisional masih ditemui di kalangan mereka di tengah makin tingginya pola konsumtif masyarakat. Penampilan mereka sederhana, lugu, polos, mengutamakan hidup kekeluargaan dan gotong royong,  pekerja keras, ulet dan tingkat survivalnya tinggi. Selain itu, mereka mudah beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri  dengan lingkungan yang ada, barangkali berakar dari sikap pragmatisme.