Desain Pembekalan Enterpreneurship bagi Warga Binaan Pemasyarakatan pada Fase Pra Asimilasi Berbasis Asmaa-ul Husna (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta)

Abstract

Abstrak. Penjara merupakan tempat yang memiliki konotasi sangat negatif di masyarakat. Orang-orang yang pernah menjalani kehidupan di penjara mayoritas mendapatkan pandangan miring di masyarakat. Kondisi ini menyebabkan penurunan konsep diri sehingga mantan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) akan mengalami kendala sosial ketika kembali ke masyarakat pasca hukuman. Maka dari itu perlu adanya pembekalan yang mampu memberikan spirit bagi WBP agar memiliki lifeskill yang memadai. Metode pembelajaran tersebut telah ada di dalam Al Qur’an, yaitu “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al ‘Alaq : 1-5). Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasululloh SAW, yang merupakan pertanda bahwa beliau merupakan insan yang dipilih untuk mengemban tugas kerasulan, yaitu membawa pesan kerahmatan bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan menggali, membina dan mengembangkan potensi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan memberikan treatment untuk membangkitkan kesadaran diri dan kepribadian positif dengan cara dzikir Asmaa-ul Husna. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methode dengan pendekatan community based action research. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Untuk data kuantitatif diolah dengan menggunakan Paired Sample T-Test, sedangkan data kualitatif akan memperkuat hasil pengujian secara kuantitatif. Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada karakter enterpreneurship, ketenangan hati dan well being sebelum dan sesudah mengikuti program.