Implementasi Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik di MIN Bener Purworejo Jawa Tengah

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah penerapan pendekatan dalam pembelajaran saat ini diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki siswa melalui upaya menumbuhkan dan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mewujudkan pembelajaran tersebut, maka Indonesia menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. MIN Bener merupakan sekolah model atau percontohan dalam mengimplementasikan Kurikulum Nasional yang menjadikan saintifik sebagai pendekatan pembelajaran. Pada penelitian ini fokus kajiannya adalah konsep, implementasi dan keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan saintifik di MIN Bener Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep, implementasi, dan keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan saintifik di MIN Bener Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertempat di MIN Bener Purworejo. Pengambilan subyek penelitian, meliputi kepala madrasah, guru kelas II A, guru kelas V, serta siswa kelas II A dan kelas V. Kelas II A dan kelas V dipilih sebagai representasi kelas bawah dan kelas atas. Metode pengambilan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentansi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles and Haberman dengan tahapan data reduction, data display, dan conclusion drawing/ferification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) konsep pembelajaran dengan pendekatan saintifik bersifat tematik yakni mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Perencanaan aktivitas pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi kompetensi atau tujuan yang akan dicapai; materi, metode, media, sumber belajar, dan skenario pembelajaran, serta penilaian. 2) Implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik di kelas II A dan V meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan digunakan sebagai aperspsi, pada kegiatan inti guru menyampaikan materi menggunakan tahapan; mengamati, menanya, mencari informasi, menalar, dan berkomunikasi. Pada kegiatan penutup digunakan untuk pretest, game, dan doa. Perbedaan mendasar proses belajar di kelas II A proses pengurutan dan klasifikasi. Sedangkan di kelas V sudah pada proses, reversibility, dan konservasi. 3) Keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan saintifik di kelas II A pada nilai sikap 46% sangat menguasai, 35.5% mulai berkembang, sedangkan di kelas V 79% sudah menguasai. Pada penilaian keterampilan kelas II A 90.75%, sedangkan di kelas V di atas 87.6% tuntas. Pada penilaian pengetahuan di kelas II A 92% mampu mencapai kriteria, sedangkan di kelas V 79% mendapatkan nilai sangat baik dan 21% mendapatkan nilai baik