TARBIYAH RUHIYAH (PENDIDIKAN RUHANI) BAGI ANAK DIDIK DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

Abstract

Manusia memiliki tiga potensi didalam dirinya yaitu, potensi jasad, akal dan ruh. Masing-masing dari ketiga komponen manusia yaitu ruh, akal, dan tubuh memiliki asupan yang harus diberikan. Sehingga menjadikan tiap tiap komponen seimbang dan punya kemampuan untuk mengungkapkan energinya. Ruh merupakan bagian yang paling mulia dan yang paling penting dalam diri manusia karena ia kekal dan abadi. Karena kedudukannya yang paling penting maka ruh harus diaktualkan atau ditumbuhkembangkan dalam kehidupan nyata di dunia ini melalui proses pendidikan ruhani.[1] Kekurangan dalam mendidik ruhani atau kurangnya perhatian dalam bidang ini akan merusak manusia, baik dari sisi ruh, akal, tubuh, maupun bangunan sosial seluruhnya. Diantara cara untuk mendidik aspek ruhiyah anak adalah dengan; membiasakan anak melaksanakan ibadah, mengajarkan Al-Qur’an, membiasakan ber- zikir, melatih anak untuk berteman, mendengarkan kisah para Nabi atau orang saleh, menyertakan anak dalam dauroh, dan memperdengarkan nasyid. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa diantara pengaruh-pengaruh penting dari pendidikan ruhani menurut para tokoh pendidikan adalah; timbulnya rasa ketulusan dan keikhlasan dalam diri seorang, rasa tawakkal (penyerahan diri) kepada Allah SWT, pembentukan kebiasaan yang konsisten dan mampu mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk.