STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PADA BLENDED LEARNING MAPEL AL-QUR’AN HADIST SISWA KELAS XI DI MAN PURWOREJO

Abstract

Abstrak Pembelajaran di masa pandemi covid-19 memiliki perbedaan dengan pembelajaran sebelum adanya pandemi covid-19. Pemerintah sangat memperhatikan mengenai baiknya pendidikan dapat terlaksana secara maksimal dan kesehatan masyarakat juga dapat terjaga atau tidak terpapar covid-19, maka dari itu pemerintah memberikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM ini memberikan dampak di segala bidang termasuk bidang pendidikan, sehingga dalam kegiatan pembelajaran di suatu satuan pendidikan (sekolah/madrasah terutama negeri) memiliki kebijakan yang baru sesuai dengan anjuran pemerintah. Pembelajaran saat pandemi covid -19 dilaksanakan secara campuran atau blended learning dimana terdapat dua cara proses pembelajarannya yaitu secara daring dan luring dalam waktu yang bersamaan. Madrasah Aliyah Negeri Purworejo juga melaksanakan pembelajaran secara campuran, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok melaksanakan pembelajaran secara berbeda yaitu luring dan daring dalam waktu bersamaan dan untuk semua mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran secara campuran ini pun membawa kesan tersendiri bagi tenaga pendidik/guru dalam melaksanakan pembelajaran, karena memang terdapat perbedaan dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai pembelajaran yang dilakukan secara campuran/blended learning pada mapel al-qur’an hadist dari segi metode guru, media pembelajaran yang digunakan, faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran serta peran guru dalam memberikan motivasi kepada siswa pada pembelajaran campuran di saat pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pembelajaran campuran memiliki kesan tersendiri bagi tenaga pendidik/guru, maupun siswa yang mengalaminya. Guru dalam melaksanakan pembelajaran secara campuran baik luring maupun daring memiliki perbedaan dalam proses penyampaian materi, metode yang digunakan, media yang digunakan, serta guru memiliki kendala dan pendukung dari adanya pembelajaran secara campuran ini. Mata pelajaran Al-Qur’an hadist dalam proses evaluasi pun memiliki perbedaan dengan pembelajaran sebelum adanya pandemi covid-19. Guru juga mengatakan bahwa proses pencapaian tujuan tidak terlaksana secara maksimal tentunya dalam hal hafalan Al-Qur’an maupun Hadist (Tahfidz), sehingga pembelajaran secara campuran tentunya secara daring bisa dikatakan tidak efektif, akan tetapi tidak memungkiri bahwa pembelajaran secara daring pun juga sangat membantu proses pembelajaran yang memang harus dilakukan dengan cara seperti ini yaitu dengan bantuan teknologi yang ada.