ANAK MANUSIA DAN HAMBA YANG MENDERITA: KEMESIASAN YESUS DALAM TEOLOGI BIBLIKA DAN IMPLIKASINYA BAGI ORANG KRISTEN DI INDONESIA PADA MASA KINI

Abstract

Konsep Mesias merupakan konsep yang kompleks dan seringkali problematik untuk dipahami baik di kalangan Kristen maupun oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Kristen seringkali menerima konsep tersebut secara terlalu simplistik sampai-sampai kehilangan pandangan atas kontinuitas dari konsep tersebut dengan nubuat-nubuat Mesianis di dalam Perjanjian Lama. Berbeda dengan orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi menolak konsep tersebut utamanya sebab konsep Mesianis mereka sangat berkaitan dengan kemuliaan dan kuasa namun mereka tidak memahami bahwa Mesias harus mati bahkan sampai disalib untuk menebus dosa umat-Nya. Menggunakan pendekatan teologi biblika, artikel ini berargumen bahwa konsep Mesias di dalam Alkitab harus dipahami secara utuh dalam kaitannya dengan kemuliaan dan penderitaan Sang Mesias dalam menanggung dosa. untuk memahami penderitaan dan kemuliaan dalam sebutan konsep Anak Manusia dan konsep Hamba Yang Menderita. Di dalam diri Yesus Kristus, kemuliaan dan kekuasaan sang Anak Manusia dan peran sang Hamba Yang Menderita digenapi secara bersamaan melalui perendahan diri-Nya di kayu salib dan peninggian-Nya melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Untuk tujuan tersebut artikel ini pertama-tama membahas mengenai pengharapan Mesianik di dalam Perjanjian Lama; kedua, Mesias dan Anak Manusia; ketiga, Anak Manusia dan Hamba Yang Menderita; dan kemudian ditutup dengan sebuah kesimpulan.