Peran Penyuluh Agama Islam Fungsional dalam Melakukan Pembinaan terhadap Narapidana di Rumah Tahanan Kelas II-B Kabupaten Bangkalan(Perspektif Komunikasi Sosial dan Agama)

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-eksploratif dan didesain dalam bingkai studi fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran penyuluh agama Islam fungsional dalam upaya melakukan pembinaan terhadap narapidana di rutan kelas II-B Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan pendekatan komunikasi sosial dan agama termanifestasikan dalam bentuk melakukan penyuluhan secara rutin di rutan kelas II-B Kabupaten Bangkalan, yaitu setiap hari Jum’at selama dua kali dalam satu bulan, tepatnya pada minggu pertama dan minggu ketiga. Kegiatan pembinaan yang berbentuk pemberian penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam fungsional tersebut, antara lain:mengajak para narapidana untuk membaca surat Yasin, tahlil, istighasah, dan shalawat; memberikan ceramah agama; serta menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh para narapidana.2) Kendalakendala yang dihadapi oleh penyuluh agama Islam fungsional dalam upaya melakukan pembinaan terhadap narapidana di rutan kelas II-B Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan pendekatan komunikasi sosial dan agama yaitu adanya kendala internal dan eksternal. Kendala internal berupa: adanya perbedaan latar belakang budaya dari para narapidana, adanya perbedaan latar belakang pendidikan dari para narapidana, dan adanya perbedaan kasus yang melatar belakangi para narapidana sehingga mereka harus menjalani masa hukuman di rutan. Sedangkan kendala eksternal berupa kurang memadainya infra struktur kamar mandi yang ada di rutan kelas II-B Kabupaten Bangkalan.