PERSEPSI DAN RESISTENSI AKTIVIS MUSLIM KAMPUS TERHADAP PAHAM DAN GERAKAN ISLAM RADIKAL: KASUS PERGURUAN TINGGI DI PROVINSI LAMPUNG

Abstract

This study reveals the endurance of students in Lampung againts radical Islamic understanding and movements. Research has been carried out on students at four universities in Lampung Province, including the students at the University of Lampung (Unila), students of the State Islamic Institute (IAIN) Raden Intan Lampung, students of Metro Muhammadiyah University, Higher Schools of Islamic Studies Maarif (STAIM) Metro. Data were collected through interview and documentation. This study used phenomenological and symbolic interaction approaches. The results showed that the majority of the radical Islamic movement activists deem radical Islamic movement as a threat to the The Unitary State of the Indonesian Republic (NKRI). Nevertheless, For 23% of respondents who argued the opposite, that radical Islam does not imperil the existence of the Unitary State of the Indonesian Republic (NKRI), can not be regarded as an insignificant figure. Campus muslim activists have strong enough endurances againts the influence of radical Islamic understanding and movement as well as various media and facilities which commonly used by radical Islamic realm to conduct propaganda and prepare the cadres. Their endurance are influenced by educational, religious understanding, environmental and social factors. Keywords: Radical Islam, jihad, campus muslim activist, endurance Penelitian ini berusaha mengungkap ketahanan mahasiswa di Provinsi Lampung terhadap paham dan gerakan Islam radikal. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa di empat perguruan Tinggi di Provinsi Lampung, yaitu mahasiswa Universitas Lampung (Unila), mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro, dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIM) Metro. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan dokumentasi. Sementara pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa mayoritas aktifis memandang gerakan Islam radikal sebagai ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun demikian, keberadaan 23% responden berpandangan sebaliknya, yaitu Islam radikal tidak membahayakan eksistensi NKRI, tidak dapat dikatakan sebagai angka yang tidak signifikan. Aktivis Muslim kampus mempunyai ketahanan yang cukup kuat terhadap pengaruh paham dan gerakan Islam radikal serta berbagai media dan sarana yang biasa digunakan kalangan Islam radikal untuk melakukan propaganda dan mencari kader. Ketahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pemahaman agama, faktor lingkungan dan pergaulan. Kata Kunci: Islam radikal, jihad, aktivis Muslim kampus, ketahanan