KAJIAN KITAB DI DAYAH SALAFIYAH RŪḤ AL-FATÁ ACEH BESAR: TRADISI DAN KONTEKSTUALISASI

Abstract

This paper is the result of a research on the tradition and contextualization of book studies in Islamic Boarding School. This research was conducted in Dayah Salafiyah Rūḥ al-Fatá Sileumeum Aceh Besar Nangggroe Aceh Darussalam province. This research is motivated by several things. Firstly, the tradition of Kitab Kuning (Yellow Books) study, as an identity of pesantren is becoming obsolete. Secondly, it is related to the teaching contextualization of yellow book in a swift currents change in the dynamics of social life. Also, the attitudes of this boarding schools in addressing contemporary religious issues related to tolerance and violence in the name of religion. Using a qualitative approach through interview, observation and studying of the text, this research comes with a number of findings. The research found that using classical method this traditional study of yellow book in Dayah Rūḥ al-Fatá still runs well. Related to moderation issue, Dayah indicates that it receives diversity, including the issue of ideology, as a necessity. Dayah doesn’t really show the openness to recent things in terms of new ideas acceptance. For example, it has not received many contemporary books contain new religious issues as its study materials. Keywords: Yellow book (kitab), dayah, traditional Islamic education, Aceh Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian tentang tradisi dan kontekstualisasi kajian kitab di pesantren. Penelitian ini dilakukan di Dayah Salafiyah Rūḥ al-Fatá Sileumeum Aceh Besar Provinsi Nangggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal: Pertama, tradisi kajian kitab kuning yang merupakan jati diri pesantren sudah mulai ditinggalkan. Kedua, terkait kontekstualisasi ajaran kitab kuning di tengah derasnya arus perubahan dinamika kehidupan sosial keagamaan dan sikap pesantren dalam menyikapi isu-isu keagamaan kontemporer yang terkait dengan tema toleransi dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara, observasi, dan telaah teks penelitian ini berhasil menggali sejumlah temuan, yakni ternyata tradisi kajian kitab kuning di Dayah Rūḥ al-Fatá masih berjalan dengan baik dengan menggunakan metode klasikal. Terkait dengan sikap moderat pihak dayah, dapat dilihat dari cara mereka dapat menerima keragaman termasuk di dalamnya persoalan ideologi (agama) yang merupakan sebuah keniscayaan. Sedangkan keterbukaan terhadap kekinian dalam konteks penerimaan terhadap ide-ide baru harus diakui pihak dayah masih kurang terbuka. Misalnya, belum banyak menerima kitab-kitab kontemporer yang memuat isu-isu keagamaan kontemporer sebagai bahan kajian. Kata Kunci: Kitab kuning, dayah, pendidikan Islam tradisional, Aceh.