SIGNIFIKANSI PESANTREN KILAT DAN BUDAYA DAMAI DI SEKOLAH:STUDI KASUS PESANTREN KILAT BAGI SISWA SEKOLAH LANJUTANTINGKAT ATAS DI SERANG, BANTEN

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil studi tentang membangun budaya damai melalui kegiatan pesantren kilat. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik penggalian data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegiatan pesantren kilat dilaksanakan 2 hari 1 malam, di sekolah Ibadurrohman-Ciruas - Serang. Materi kegitan pesantren kilat didisain secara tidak konvensional,  meliputi: Mencari Teman yang baik, Muslim Perspektif, Genggam Al-Qur’an, Taklukkan Dunia, Menebar kebaikan di era Digital. Sementara itu pembiasaan meliputi mengaji, shalat berjamaah 5 waktu, shalat taraweh berjamaah, makan bersama, dan qiyamullail, kuliah tujuh menit/ kultum dan permainan, senam pagi, dan evaluasi. Nara sumber berasal dari latarbelakang yang berbeda, yaitu pers (Banten News), Lipia, Kepolisian, dan pemerhati Pendidikan. Budaya damai yang dibangun dari kegiatan pesantren kilat yaitu; menanamkan saling percaya, toleransi baik sesama peserta, antar panitia, maupun antar panitia dan peserta. Bentuk budaya damai lainnya adalah menerima terhadap perbedaan, dan tenggang rasa.