INKLUSIFISME DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTUR: KASUS TIGA KOMUNITAS MUSLIM DI BALI

Abstract

Tulisan ini menjelaskan peran komunitas muslim yang hidup di Bali. Sebagai umat agama yang minoritas dan hidup di tengah-tengah tradisi keberagamaan yang didominasi oleh ajaran Hindu, diperlukan peran komunitas yang mampu menciptakan sistem sosial keberagamaan yang inklusif dan dinamis. Dengan mengangkat beberapa komunitas muslim seperti Masjid Ibnu Batutah, Ukhuwah Masjid-Mushala, Kelompok Maiyah yang selama ini cukup berperan penting dalam menggerakkan kegiatan keberagamaan dan melibatkan banyak pihak secara lintas batas (baik keimanan maupun profesi), tulisan ini menganalisis bagaimana peran mereka di tengah kuatnya dominasi tradisi Hindu di Bali, bagaimana cara mereka membangun pola indoktrinasi yang moderat di kalangan intra umat Islam maupun antar umat beragama. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan tehnik pengambilan data melalui wawancara secara mendalam, tulisan ini ingin menunjukkan bahwa peran komunitas seperti Masjid Ibnu Batutah, Ukhuwah Masjid-Mushala, Kelompok Maiyah sangat prospektif sebagai simpul penggerak keberagamaan yang inklusif di Bali. Dengan caranya masing-masing dan pendekatan asosiatif, ketiga komunitas tersebut cukup aktif melibatkan banyak pihak dalam melaksanakan kegiatan keagamaan yang bisa memantik apresiasi dan respon positif dari masyarakat luas terhadap posisi umat muslim yang ada di Bali.