EFEKTIVITAS INSTRUMEN UJI SOAL HOTS DAN BUDAYA PENGAMBILAN NILAI ULANGAN HARIAN PADA MADRASAH

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji desain instrumen penilaian berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Mata Pelajaran al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas VIII. Pemberlakukan pembelajaran berbasis HOTS pada Kurikulum 2013 (K-13) belum didukung oleh tersedianya latihan  soal-soal berbasis HOTS dalam buku mata pelajaran al-Qur’an Hadits K-13. Peneliti melakukan uji coba instrumen penilaian berbasis HOTS secara mandiri untuk mendukung penerapan pembelajaran berbasis HOTS di MTs. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan instrumen penilaian  HOTS untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VIII yang dikembangakan secara valid dan reliabel, menghasilkan desain soal uraian dan penilaian berbasis HOTS yang dilengkapi kisi-kisi dan rubrik penilaian serta mengidentifikasi budaya atau kebiasaan pendidik dalam pengambilan nilai ulangan harian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari teknik kuisioner HOTS  mata pelajaran al-Qur’an Hadits kelas VIII semester 1 tingkat Madrasah Tsanawiyah tentang materi Kugapai Rezeki-Mu dengan Ikhtiarku dan tes uji coba skala kecil dan skala besar. Data dianalisis secara kualitatif dalam tahap uji ahli desain soal uraian dan secara kuantitatif dengan menganalisis instrumen penilaian uji coba skala kecil dan skala besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain instrumen penilaian HOTS sesuai rambu-rambu penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS.  Hasil uji validitas isi panel para ahli dinyatakan valid yaitu 0,95. Instrumen penilaian HOTS yang dikembangkan valid berdasarkan Output Pearson Corelation tiap butir soal karena diatas 0,3 dan reliabel karena reliabilitas skala kecil 0,852 dan skala besar 0,886  artinya lebih besar dari 0,7. Sedangkan para pendidik belum terbiasa mengambil nilai ulangan harian dengan instrumen penilaian berbasis HOTS. Para pendidik harus mampu mengembangkan kualitas diri, MGMP harus bisa memfasilitasi sharing pengetahuan HOTS, dan Kementerian Agama harus melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas pendidik sebagai evaluator pembelajaran.