Konsep ‘darajah’: Solusi Al-Quran dalam Mengatasi Beban Ganda Wanita Karier

Abstract

Abstraksi Meniti Karier merupakan fitrah setiap manusia, pria dan wanita, sebagaimana dicontohkan oleh para shahabiyat sejak masa permulaan Islam dan tetap berlangsung hingga saat ini. Dewasa ini, problem yang dihadapi oleh wanita karier adalah double burden, khususnya beban khidmatul bait (domestic sphare-ruang kerja domestik).Dengan menggunakan pendekatan tafsir tematik konseptual, penulis menawarkan solusi konsep ‘Darajah’ berupa kerendahan-hati seorang suami untuk meringankan beban-beban istrinya. Konsep ini disarikan dari surat al-Baqarah/2ayat228 dan berlandaskan pada penafsiran Ibnu Jarîr al-Thabarî terhadap ayat ini. Penulis juga mengutip pendapat mufassir lain dan ahli fiqh sebagai penjelasan dari konsep ‘Darajah’. Langkah aplikatif untuk melaksanakan konsep tersebut penulis rumuskan dalam rumusan TM3 yaitu Tafaqquh fi al-Din, Musyawarah, Mulabasah, dan Mulazamah yang diiringi dengan komitmen end-to-end.   Abstract Pursuing career is the nature of every human being, male and female, as examplified by the shahabiyat since the early days of Islam and keep continues until today. Nowadays, the career women faced by the double burden problem, especially the khidmatul-bait problem (domestic work space). Using a conceptual thematic interpretation perspective, the writer offers concept ‘Darajah’ as a solution for this problem. Darajah means the humility of a man to ease his wife’s burden. This concept is abstacted from QS. al-Baqarah/2: 228 and based on the interpretation  of Ibn Jarîr al-Thabarî againt this verse. The writer also quoted the opinion of other mufassir and fiqh experts as explanation of the concept ‘Darajah’. An Applicative step to implement this concept has formulated by writer in the TM3 Formulation (Tafaqquh fi al-Din, Musyawarah, Mulabasah, and Mulazamah) which accompanied by an “end-to-end” commitment.