Problematika Pendayagunaan Zakat Produktif di BAZNAS Jepara

Abstract

The aim of this studyanalyse the problem and constraint of zakat productive utilization in BAZNAS Jepara. The type of this study is qualitative with case study approach. Datas were obtained by interview, observation and documentationand analyzed by Milnes and Huberman model. The results of this study show that the zakat productive utilization in 2014, 2015 and 2016 are 0.074%, 1.1%, and 0.015%. The problematic form of the zakat productive utilization in BAZNAS Jepara varies according to the form of zakat productive distribution, but the problematic of mustahiq collection is the main problem. While the constraints in the zakat productive utilization in BAZNAS Jepara include: Management functions of zakat productive utilization has not been executed optimally, the amount of amil in BAZNAS Jepara is not in accordance with Zakat Law and mental mustahiq is not ready yet to be productive. The suggest for BAZNAS Jepara, in orderto improve the quality of Human Resources and carry out optimum management zakat productive utilization function. While the advice for mustahiq is to consult with BAZNAS Jepara and Social Office Jepara. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis problematika dan kendala pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Jepara. Jenis kajian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dan dianalisis dengan model Milnes and Huberman. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendayagunaan zakat produktif pada tahun 2014, 2015 dan 2016 adalah 0,074%, 1,1%, dan 0,015%. Bentuk problematika pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Jepara berbeda-beda sesuai dengan bentuk penyaluran zakat produktif, namun problem data mustahiq merupakan problematika utama. Adapun kendala dalam pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Jepara meliputi: Fungsi manajemen pendayagunaan zakat produktif belum dijalankan secara optimal, jumlah amil di BAZNAS Jepara belum sesuai dengan UU Zakat dan mental mustahiq yang belum siap menjadi produktif. Saran bagi BAZNAS Jepara, agar meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan menjalankan fungsi manajemen pendayagunaan zakat produktif secara optimal. Sedangkan saran bagi mustahiq adalah agar berkonsultasi dengan BAZNAS Jepara maupun Dinas Sosial Jepara