Gerakan Filantropi Jaringan Gusdurian ditengah Wabah Covid-19
Abstract
Di tengah merebaknya wabah Covid-19 saat ini, rakyat Indonesia merasakan sekali dampaknya terutama masalah ekonomi, juga banyak karyawan yang di rumahkan. Sementara ini memang banyak orang tidak bisa bekerja, juga sulit untuk mencari makan, oleh karena itu Jaringan Gusdurian membuat gerakan filantropi yang mana sesuai penelitian ini, apa bentuk filantropi yang dilakukan Jaringan Gusdurian? Lalu apa yang melatarbelakangi Jaringan Gusdurian terjun dalam bidang filantropi dan sosial? Dalam menjawab itu peneliti menggunakan metodologi penelitian lapangan (field research), yakni dengan menggali data-data lapangan dan mengobservasi secara langsung. Metode ini penulis akan mendeskripsikan kehidupan sosial masyarakat sebagai objek kajian dan membedah unsur-unsur dalam sosial masyarakat, esensi dari suatu kegiatan, dan keterkaitan antara aspek keagamaan dan aspek sosial. Metode ini yang akan mengungkap bagaimana peran Gerakan Gusdurian dalam filantropi. Sumber data yang digunakan sumber data primer yakni didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan sumber data sekunder berupa buku, jurnal, serta materi-materi yang memberi petunjuk pada sumber primer. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induktif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peranan tarekat terhadap aktivitas sosial dan filantropi. Salah satu jawaban itu adalah Gusdurian membuat gerakan salah satunya Gusdurian Peduli sebagai wujud filantropi, yang mana mulai aktif menggalang dana dan mendirikan posko di beberapa kota untuk pendistribusian bantuan kepada yang membutuhkan. Sasaran filantropi Jaringan Gusdurian adalah kelompok marjinal yang terdampak Covid-19 dan warga tidak mampu. Salah satu gerakan penggalangan dana dan penyaluran bantuan yang diinisiasi oleh Alissa Wahid (Ketua/Pengasuh Jaringan Gusdur-ian) melalui Gusdurian Peduli bersama Haidar Bagir (melalui Gerakan Islam Cinta), kitabisa.com dan Gerakan #SalingJaga.