KAPASITAS TERBATAS DALAM MENGENALI HOAKS DI MEDIA SOSIAL PADA KALANGAN MAHASISWA UIN JAKARTA

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh penggunaan media sosial dan penyimpanan pesan di memori otak serta pengaruh berdasarkan demografi (gender, kelompok jurusan, pendapatan orang tua, dan pendidikan orang tua) terhadap pengambilan pesan dari memori otak untuk mengenali hoaks. Penelitian menggunakan pendekatan model kapasitas terbatas yang bertujuan untuk mencari faktor determinan yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengenali hoaks. Subjek penelitian 100 orang mahasiswa UIN Jakarta. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengambilan pesan dari memori untuk mengenali hoaks itu berarti semakin tinggi penggunaan media sosial karena obesitas informasi maka semakin rendah kemampuan seseorang mengenali hoaks. Adapun secara simultan atau bersama-sama variabel dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan pesan dari memori otak seperti yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi F < α (0.000 < 0.05) dan R-Square sebesar 0.576. Artinya kontribusi variabel independen dalam memengaruhi variabel dependen sebesar 54,9%, sedangkan sisanya sebesar 42,4%, dijelaskan oleh variabel di luar penelitian ini. Secara keseluruhan penelitian ini menjelaskan penggunaan media yang tinggi dan penyimpanan pesan di memori otak yang rendah (terbatas) memungkinkan seseorang kesulitan mengenali hoaks, begitu juga sebaliknya. Keywords: Model Kapasitas Terbatas, Penggunaan Media, Penyimpanan Pesan, Gender, Kelompok Jurusan, Pendapatan Orang Tua, Pendidikan Orang Tua, Pengambilan Pesan, Hoaks, Media Sosial