Solution Of Environmental Pollution Case Due To Laying Chicken Farming In Karangmoncol Village, Randudongkal District, Pemalang Regency

Abstract

AbstractThe development of laying hens in Pemalang Regency has increased quite rapidly, some in Randudongkal District. One of them is the existence of a laying hens farm in Karangmoncol Village, Randudongkal District, Pemalang Regency. One of the causes of the increase in laying hens is increased egg consumption in the community. On the other hand, this increase also impacts the environment around chicken farms, including air pollution, water, and soil, which causes diseases such as diarrhea and itching suffered by residents of Karangmoncol Village, whose houses are close to the farm. Therefore, this study aims to determine the negative impact of the existence of livestock, find out how to overcome the negative impacts caused by the existence of livestock, and find out how to solve problems related to environmental pollution. This research uses the normative juridical method, where the Law is conceptualized as what is written in the legislation. The data collection method in this research uses a literature study and identification and clarification of legal facts. Based on the data analysis carried out in this study, it was found that there were efforts to resolve environmental pollution caused by laying hens. Namely, control efforts were not only limited to managing chicken livestock waste. The most important and the main problem was the location. Location is a factor that must be determined in advance before planning the construction of a farm cage. Choosing the wrong location can cause problems in the future.Keywords: laying hens farm, environmental pollution, case resolutionAbstrakPerkembangan peternakan ayam petelur di Kabupaten Pemalang memiliki peningkatan yang cukup pesat, sebagian diantaranya ada di Kecamatan Randudongkal. Salah satunya adalah keberadaan peternakan ayam petelur di Desa Karangmoncol Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Salah satu penyebab peningkatan peternakan ayam ras petelur adalah peningkatan konsumsi telur pada masyarakat. Di sisi lain, peningkatan ini juga menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitar peternakan ayam, antara lain adalah pencemaran terhadap udara, air, dan tanah, yang menyebabkan munculnya penyakit seperti diare dan gatal-gatal yang diderita warga masyarakat Desa Karangmoncol yang rumahnya berjarak dekat dengan peternakan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak negatif keberadaan peternakan, mengetahui cara mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dengan keberadaan peternakan dan mengetahui bagaimana upaya penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dimana hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan serta identifikasi dan klarifikasi fakta hukum. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil adanya upaya penyelesaian terhadap pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh peternakan ayam petelur, yaitu Upaya pengendalian tidak hanya sebatas mengelola limbah ternak ayam, yang terpenting dan menjadi pokok dari timbulnya permasalahan adalah lokasi. Lokasi merupakan faktor yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum rencana pembangunan kandang peternakan. Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah dikemudian hari.Kata kunci: peternakan ayam petelur, pencemaran lingkungan, penyelesaian kasusĀ