PEMAHAMAN DA’IYAH KOTA BANJARMASIN TERHADAP HADIS MENCELA MAKANAN
Abstract
Masalah ini diangkat karena kebiasaan masyarakat sekarang yang sering mencela makanan, sehingga enggan untuk memakan makanan tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pemahaman da’iyah tentang hadis mencela makanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang da’iyah kota Banjarmasin berkenaan dengan hadis mencela makananPenelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologis. Dimana sejumlah data diperoleh dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk memilih responden, peneliti menggunakan metode purpose sampling dengan menggunakan kriteria untuk membatasinya. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah da’iyah yang berada di kota Banjarmasin. Sedangkan objeknya adalah pemahaman mereka tentang hadis mencela makanan.Setelah dilakukan penelitian dan analisis terhadap data-data yang didapatkan, maka dapat dinyatakan bahwa kualitas hadis mencela makanan adalah shahih dan hadis ini tidak ada sabab wurudnya dan juga tidak bertentangan dengan al-Quran dan hadis-hadis lain. Pemahaman da’iyah kota Banjarmasin secara tekstual terhadap hadis mencela makanan itu ada persamaan yakni tidak boleh mencela makanan karena termasuk sikap kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah swt. Berikan. Akan tetapi juga ada perbedaan diantara pendapat-pendapat itu yakni tentang pemahaman hadis mencela makanan secara kontekstual.Kata Kunci: Hadis, Da’iyah, Mencela Makanan