SEJARAH TOKOH PENDIDIKAN ISLAM DI KALIMANTAN SELATAN (TUAN GURU H. ABDURRASYID, TUAN GURU H. MAHFUZ AMIN, PROF. DRS. H. M. ASYWADIE SYUKUR, LC DAN KH. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI)

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang dari betapa pentingnya sejarah Islam itu sendiri seperti berkembangnya pendidikan Islam khususnya di Kalimantan Selatan. Beberapa tokoh penting yang berperan diantaranya, Tuan Guru H. Abdurrasyid, Tuan Guru H. Mahfuz Amin, Prof. Drs. H.M. Asywadie Syukur, Lc, dan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani, Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran dan kedudukan Tuan Guru H. Abdurrasyid, Tuan Guru H. Mahfuz Amin, Prof. Drs. H. M. Asywadie Syukur, Lc dan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani, dalam bidang pendidikan Islam di Kalimantan Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang tokoh yaitu Tuan Guru H. Abdurrasyid, Tuan Guru H. Mahfuz Amin, Prof. Drs. H.M. Asywadie Syukur, Lc dan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pendidikan Islam di Kalimantan Selatan yakni peran dan kedudukan tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan kedudukan yang dapat diberikan oleh keempat tokoh terhadap pendidikan Islam di Kalimantan Selatan khususnya di wilayah Banjarmasin, Martapura, Amuntai dan Barabai. Sumber data diperoleh melalui buku-buku atau literatur, manaqib tokoh dan wawancara setelah terkumpul semua data tersebut, maka langkah yang selanjutnya menganalisis data melalui teknik studi tokoh dimaksud dengan keluarga. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Abdurrasyid pendiri Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai diresmikan pada tahun 1928. Kedudukan beliau sebagai ulama, pendidik, pendakwah dan panutan masyarakat. Peran Mahfuz Amin pendiri Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih diresmikan 11 Mei 1958. Kedudukan beliau sebagai ulama, pendakwah, pendidik dan tokoh masyarkat. Peran Asywadie pendiri Lembaga Dakwah IAIN, pencetus program Pascasarjana IAIN Antasari dan sebagai pendidik. Kedudukan beliau sebagai rektor, guru besar IAIN Antasari dan tiga kali memimpin MUI Kalimantan Selatan. Peran Guru Sekumpul sebagai penceramah dan pendakwah. Kedudukan beliau sebagai wali mursyid yang mashur. Kata kunci: sejarah, tokoh, pendidikan Islam